Kamis, 21 Oktober 2010

SOSIOLOGI

SOSIOLOGI

1.

Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat , moralis sekaligus sosiolog berkebangsaan Perancis, Auguste Comte melalui sebuah karyanya yang berjudul Cours de Philosophie Positive. Secara etimologis ( asal kata ) sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Dalam bahasa Romawi ( Latin ) Socius berarti teman atau sesama dan logos yang artinya ilmu. Jadi, secara harfiah sosiologi berarti membicarakan atau memperbincangkan pergaulan hidup manusia. Pengertian tersebut akhirnya diperluas menjadi ilmu pengetahuan yang membahas dan nmempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat.

2.

Karena sosiologi mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa,negara dan berbagai organisasi politik ,ekonomi,sosial.

3.

Pokok bahasan sosiologi ada empat :

a. Fakta sosial sebagai cara bertindak,berpikir dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.

b. Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.

c. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi dimasyarakat maupun yang ada didalam diri manusia.

d. Realitas sosial adalah pengungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghgindari penilaian normatif.

Sedangkan ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,distribusi,pertukaran dan konsumsi barang dan jasa.

Ilmu politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.

4.

a. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.

b. Metodis. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.

c. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga terbentuk suatu system yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.

d. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu)

5.

Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri .

Objek formal sosiologi lebih menekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta poroses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

6.

Saling ketergantungan satu sama lain. Memiliki pemikiran,perasaan,serta system/aturan yang sama. Dapat berinteraksi satu sama alin. Mempunyai kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan yang sama.

7.

Metode kualitatif yang mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka – angka meskipun kejadian itu nyata dalam masyarakat. Contohnya pengamatan serta wawancara mendalam.

Metode kuantitatif yang mengutamakan bahan keterangan dengan angka-angka sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala,indeks dan formula. Contohnya eksperimen, penggunaan data yang tersedia atau analisis isi.

8.

Metode fungsionalisme adalah metode yang digunakan untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial masyarakat. Metode fungsionalis melihat masyarakat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerja sama secara terorganisir dan memiliki seperangkat aturan dan nilai yang dianut oleh sebagian besar anggotanya. Masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang stabil dengang kecenderungan kearah keseimbangan, yaitu untuk mempertahankan system kerja yang selaras dan seimbang. Kelompok atau lembaga melaksanakan tugas tertentu secara terus-menerus sesuai dengan fungsinya.

SAEFAKI PRATIWI

2SA01

ILMU SOSIAL DASAR